1

Jumat, 14 Juni 2013

MUSIBAH YANG BERAWAL DARI DIRI SENDIRI

Pernah tidak ketika akan mendapatkan rezeki yang banyak, tiba-tiba hilang begitu saja? Entah harus keluar untuk anak kita yang sedang sakit, untuk keperluan mendadak, dan dalam sekejap bisa habis. Apakah kita menyalahkan Allah? Atau kita pernah berpikir itu karena dosa-dosa kita yang menumpuk dan menutup pipa rezeki kita? Maka segeralah kita meminta ampun dan bertaubat kepada Allah, karena keutamaan dari taubat adalah memperlancar kembali hambatan-hamabatan yang tertutupi dosa-dosa yang selama ini kita lakukan, yang semakin membuat kita jauh dari Allah.

Bahaya dari dosa yang kedua adalah mengotori hati pelakunya. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa setiap manusia yang melakukan dosa itu seperti satu titik hitam yang diberikan Allah di hati manusia tersebut. Padahal di hadits lain, Rasulullah juga mengatakan ada segumpal daging pada tubuh manusia, apabila baik, maka baiklah sekuruh tubuhnya, dan apabila buruk, maka buruk juga seluruh tubuhnya. Nah, apa yang akan terjadi apabila segumpal daging ini terlalu banyak titik hitam di dalamnya? Begini, mata kepala ini terbatas untuk melihat sesuatu. Apabila kita melihat sesuatu dan terhalang oleh tembok, maka kita tidak akan bisa melihat sesuatu yang ada dibalik tembok itu. Akan tetapi, mata hati kita diberikan kelebihan oleh Allah SWT untuk menembus apa yang tidak bisa dilihat oleh mata kepala.
Hati yang bening ini akan berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, cahaya hidayah Allah itu turun ke hati, ibarat sebuah cermin, cahaya itu tidak akan bisa dipantulkan oleh cermin tersebut karena sudah tertutupi debu. Akan tetapi, apabila cermin itu bersih tidak ada debu yang menempel, maka cahaya akan bisa dipantulkan dengan baik. Sama seperti hati kita, apabila sudah tertutupi banyak titik-titik dosa, maka cahaya hidayah akan sulit untuk masuk ke dalam hati kita. Itulah mengapa orang yang terlanjur masuk sangat dalam ke lembah dosa sulit untuk keluar lagi, kecuali Allah Memberikan hidayah yang luar biasa untuknya. Maka dari itu, orang yang hatinya tidak bisa dimasuki oleh cahaya hidayah terlihat dari kelakuan yang meresahkan, dari perkataan yang membuat tidak nyaman berada di dekatnya.

Manfaat dari taubat yaitu membersihkan sedikit demi sedikit titik noda yang ada pada hati kita, membersihkannya perlahan sehingga menjadi bening. Walau sebanyak apapun dosa yang kita lakukan, apabila dibersihkan dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha), Insya Allah dosa tersebut akan dimaafkan oleh Allah, dan Allah akan Membersihkan hati kita dari noda-noda.

Bahaya ketiga dari dosa adalah membuat jiwa resah karena takut dosa yang kita lakukan diketahui orang lain. Suatu ketika ada seorang sahabat yang ingin bertanya kepada Rasulullah mengenai apa itu kebaikan. Ketika menemui Rasul, dengan kebeningan hatinya, Rasulullah bisa mengetahui apa yang ingin ditanyakan oleh sahabat tersebut, lalu Rasulullah bertanya, "Engkau ingin bertanya tentang kebaikan?"
Kemudian Rasul melanjutkan, "Tanya pada hatimu sendiri, kebaikan adalah sesuatu yang membuat jiwamu tenang dan hatimu tenteram. Dan dosa itu adalah sesuatu yang membuat keraguan dalam jiwa dan rasa gundah dalam dada. Walaupun banyak manusia yang teah memberi fatwa".

Jadi, sebenarnya dosa itu membuat hati sesak dan jiwa tidak tenang, sedangkan kebaikan itu membuat hati tenang. Dan fokusnya dengan hati yang tenang setiap kita melakukan sesuatu, dengan hati yang tenang, maka serumit apapun itu pasti akan selesai, berbeda dengan hati yang gundah. Contohnya apabila kita menguraikan benang yang kusut, apabila kita menguraikannya dengan tenang, menarik satu persatu bagian yang kusut itu, melepaskan benang yang mengait dengan tenang, maka benang tersebut akan terurai, begitu pula sebaliknya jika hati kita tidak tenang. Kemudian bayangkan ada suatu pertandingan sepakbola, salah satu tim terus menyerang sepanjang pertandingan. Akan tetapi, ketika penyelesaian akhir mereka tidak tenang dan gagal membuat gol, malah tim yang terus-menerus diserang yang bisa mencetak gol dengan serangan balik.

Bahaya dosa yang terakhir adalah mengundang bahaya atau bencana. Allah berfirman dalam surat Asy Syura ayat 30-31 :

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah".

Kepahitan hidup, musibah hidup, dan masalah hidup yang kita alami selama ini adalah ujian dari Allah, bisa jadi suatu azab itu dari dosa-dosa yang kita lakukan selama ini, dan frekuensi teguran tanda cinta Allah ini berbeda-beda kepada kita. Ada yang baru kehilangan laptop langsung beristighfar dan kembali kepada Allah, ada juga yang kemudian diazab sampai rumahnya habis belum sadar juga dengan teguran Allah atas dosa-dosa yang selama ini dilakukannya.

Begitu banyak kisah orang-orang zaman dahulu yang diazab oleh Allah karena sudah terlalu banyak kesalahannya, dan di negeri kita ini, sudah banyak yang ditegur oleh Allah supaya kembali kepada-Nya. Semoga kita sempat untuk bertaubat sebelum azab Allah menghampiri kita dan kita menjadi orang yang dicintai Allah 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar