1

Minggu, 09 Juni 2013

MENUNGGU KEHADIRAN PENDAMPING DALAM KEHIDUPAN




Pangeran Itu Datang Pada Waktu yang Tepat
Sebagian akhawat yang sudah mencapai usia siap untuk menikah mungkin akan mengalami sedikit kegalauan, kenapa sang pangeran yang dinanti tak kunjung hadir ya..

Sedangkan usia semakin bertambah. Belum lagi tuntutan dari keluarga agar segera menikah. Bukannya ‘nggak mau nikah, tapi karena pangerannya belum ketemu aja.
Itu adalah hal yang sangat lumrah dan bisa dimaklumin. Sebenarnya, bagi para akhawat yang sedang menanti ‘nggak perlu gelisah apalagi sampai galau yang bisa mengakibatkan kacaunya jadwal aktivitas kita sehari-hari hanya karena mikirin kapaaaan sang pangeran itu datang.
Akhawati fillah, pada dasarnya kondisi seperti itu cukup kita hadapi dengan sabar dan tawakkal. Karena jodoh itu bukanlah hal yang pasti yang akan kita hadapi di dunia ini. Ada satu hal yang sangat pasti akan kita jumpai, cepat atau lama, yaitu KEMATIAN. Memang menikah itu adalah salah satu sunnah Rasulullah saw. Tetapi apakah syurga tidak bisa kita raih kalau belum menikah? Tentu tidak bukan. Nah, jika kita bersabar dan tawakkal serta menyibukkan diri untuk mempersiapkan kematian yang pasti akan kita hadapi, maka kita tidak akan pernah bertemu kembali dengan rasa yang bernama galau, gundah dan sejenisnya.
Namun, ketika kita bersabar dan tawakkal bukan berarti juga harus berdiam diri sambil menunggu Allah mempertemukan dengan sang pangeran yang dinanti. Berikut ada beberapa tips yang mungkin bisa dicoba bagi akhawati fillah sebagai ikhtiar kita agar Allah berkenan memudahkan urusan kita untuk bertemu dengan sang pangeran.
1.    Senantiasa memperbaiki diri.
Bukankah Allah sudah menjanjikan kepada hamba-hambaNya bahwa lelaki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik pula? Kecuali sebagian kecil diantaranya untuk dijadikan pembelajaran bagi hamba-Nya.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Akhawati fillah, bisa jadi Allah menunda waktu kita untuk bertemu dengan sang Pangeran karena persiapan kita yang belum matang untuk memasuki dunia tersebut, bisa jadi dari diri kita masih banyak hal yang harus kita perbaiki terlebih dahulu. Maka perbaikilah dirimu menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi.
2.    Senantiasa berdo’a khususnya di waktu-waktu mustajab.
Jangan malu atau malas untuk berdo’a kepada Allah agar memudahkan jalan kita menuju penggenapan dien. Jika anda memiliki kriteria khusus mengenai pasangan anda nanti, maka sampaikanlah kepada Allah. Pilih waktu-waktu utama agar do’a kita lebih mustajab, seperti saat hujan turun, ketika kita sedang melakukan perjalanan, atau saat i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. ‘Nggak masalah toh selain berdo’a minta ampun dan mengharap syurga-Nya Allah kita menyelipkan do’a tentang jodoh kita .
3.    Perbanyak membaca referensi tentang pernikahan dan keluarga.
Jika kita sudah merasa siap dan mau segera untuk menikah, maka tambah pengetahuan kita tentang dunia itu dengan semakin banyak membaca referensi terkait ataupun sharing dengan para umahat yang kita kenal. Terkadang ada aktivis dakwah yang mengaku mau menikah tetapi merasa tabuh ketika bersentuhan dengan buku-buku bertajuk pernikahan, yang dibaca buku-buku harokah melulu, ya harus seimbang toh?!
4.    Sampaikan Pada Ortu/Pembina Bila Telah Siap Menikah
Jika merasa sudah siap untuk mereka maka segera sampaikan ke orang tua dan pembina (murobbi) anda. Jika anda diam-diam saja, hanya mengharap tiba-tiba datang seorang ikhwan untuk melamar anda, ya…..sangat kecil harapannya meskipun bisa saja jika Allah berkehendak. Tapi, ingatlah akhawati fillah, kita sudah berkomitmen untuk berada bersama jama’ah dakwah ini, maka alangkah lebih baiknya jika kita mendapatkan pasangan yang juga berkomitmen untuk menghabiskan waktu di jalan dakwah.
Jika ikhtiar sudah dilakukan, do’a sudah dipanjatkan, maka lengkapilah dengan sabar dan tawakkal. Kuatkan keyakinan kita bahwa jodoh itu akan Allah pertemukan pada waktu yang tepat, Insya Allah.
So, tetaplah tersenyum dalam kesendirian, jika sudah berdua semakin muntijah lah dalam da’wah. Itu salah satu bukti keberkahan sudah kita raih.
Allahu a’lam bish shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar