حَدَّثَنِي أَبُو غَسَّانَ الْمِسْمَعِيُّ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ
عُمَرَ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ يَعْنِي الْخَزَّازَ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ
الْجَوْنِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ
قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْقِرَنَّ
مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Dari Abu Dzar dia berkata, Nabi Muhammad Shallallahu Alayhi Wassalam bersabda kepadaku: "Janganlah kamu
menganggap remeh sedikitpun terhadap kebaikan, walaupun kamu hanya
bermanis muka kepada saudaramu (sesama muslim) ketika bertemu."
(HR.
Muslim : 4760)
Bermanis muka adalah sesuatu yang teramat mudah buat dilakukan oleh siapa saja, perbuatan ini merupakan sebuah kebaikan yang apabila dilakukan maka akan mendatangkan banyak kebaikan dan karunia dariNya.
Bermanis muka adalah sesuatu yang teramat mudah buat dilakukan oleh siapa saja, perbuatan ini merupakan sebuah kebaikan yang apabila dilakukan maka akan mendatangkan banyak kebaikan dan karunia dariNya.
Rasulullah Muhammad Shallallahu Alayhi Wassalam berpesan khusus kepada Abu Dzar dan juga berlaku kepada semua
ummatnya, pada hadits ini nabi saw sangat menekankan hubungan sesama
muslim, dengan bermanis muka maka dipastikan terjadi harmonisasi yang
terbangun pada setiap pertemuan, kendatipun boleh jadi ada suasana hati
yang berbeda, tetapi begitulah nabi saw mengajarkan, memberikan
kenyamanan kepada sesama lebih diutamakan dibandingkan dengan
kepentingan pribadi.
Kepribadian yang menarik adalah manakala banyak orang mendapatkan rasa
damai dan bahagia setiap kali bertemu dengannya, bila berjauhan akan
hadirkan kerinduan yang hebat, menyebut namanya adalah kenikmatan
tersendiri, begitulah yang dialami oleh para sahabat terhadap nabi saw,
keelokan wajah dan keramahannya membuat para sahabat tak mampu berjauhan
dari sisinya, bahkan tak sedikit sahabat nabi saw yang tak mampu
memejamkan mata diwaktu malam karena selalu terbayang dengannya dan
ingin selalu didekatnya.
Sedikit saja kita membuka lembaran sejarah Islam, maka kita akan mendapati sosok sahabat Abu Bakar as-shiddiq, Umar, Ustman, Ali, Abdurrahman bin auf dan banyak lagi dari mereka yang selalu menemani nabi saw, belum lagi cerita Bila bin Rabah yang tak kuasa setiap kali menyebut nama nabi saw pasca kemangkatan beliau, ketika ditanya sebabnya, bilal menjawab dengan suara bergetar bahwa perjalanan hidup bersama beliau terlalu indah dan membayangkan wajahnya menghadirkan kerinduan yang membuat dada sesak tak tertahan.
Beliau selalu menampakkan wajah yang 'sedap' dipandang siapa saja, karena senyuman selalu terlihat diwajah tampan beliau, maka banyak cara buat mendapatkan kebaikan, bermanis muka menjadi pesan nabi buat kita semua.
"FAMAN YA'MAL MITSQOOLA DZARROTIN KHOIRON YAROH"
Sedikit saja kita membuka lembaran sejarah Islam, maka kita akan mendapati sosok sahabat Abu Bakar as-shiddiq, Umar, Ustman, Ali, Abdurrahman bin auf dan banyak lagi dari mereka yang selalu menemani nabi saw, belum lagi cerita Bila bin Rabah yang tak kuasa setiap kali menyebut nama nabi saw pasca kemangkatan beliau, ketika ditanya sebabnya, bilal menjawab dengan suara bergetar bahwa perjalanan hidup bersama beliau terlalu indah dan membayangkan wajahnya menghadirkan kerinduan yang membuat dada sesak tak tertahan.
Beliau selalu menampakkan wajah yang 'sedap' dipandang siapa saja, karena senyuman selalu terlihat diwajah tampan beliau, maka banyak cara buat mendapatkan kebaikan, bermanis muka menjadi pesan nabi buat kita semua.
"FAMAN YA'MAL MITSQOOLA DZARROTIN KHOIRON YAROH"
(maka barang siapa
berbuat seperti dzaaroh(biji sawi karena kecilnya) akan kebaikan maka
dia akan melihatnya nanti), bermanis muka adalah kebaikan, maka siapapun
yang melakukannya terhadap saudaranya maka mereka akan mendapatkan
balasannya disisiNya kelak.
Santun bertutur dan Bermanis muka adalah sesuatu kebaikan yang mudah
buat dilakukan, maka rasanya tak ada alasan buat tidak melakukannya bila
mengharapkan banyak kebaikan dariNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar