1. Menolak keburukan, dengan kebaikan
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
(fushshilat: 34)
Berkata Ibnu Katsiir:
“Yakni, jika engkau berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadamu, niscaya kebaikan itu akan mengarahkannya untuk bersikap tulus kepadamu, mencintaimu, merindukanmu, sehingga seakan-akan dia menjadi teman setia, dalam artian mendekatimu dengan kasih sayang dan berbuat baik”
Akan tetapi, (Allaah berfirman) :
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.
Berkata Ibnu Katsiir:
“Tidak ada yang dapat menerima dan mengamalkan wasiat ini, kecuali orang yang sabar atas hal itu, karena ini amat berat bagi jiwa… Dan orang yang dianugrahi sifat sabar, maka ia mendapatkan bagian terbesar di dunia dan di aakhirat”
Kemudian Ibnu Katsiir membawakan atsar dari ibnu ‘Abbaas tentang ayat ini:
“Allaah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bersabar ketika marah, dan lapang dada ketika dibodohi, serta memaafkan ketika disalahkan. Jika mereka melakukan itu, niscaya Allaah memelihara mereka dari syaithan, serta menundukan musuh-musuh mereka, seakan-akan menjadi teman setia”
Maka kesabaran, dan memaafkan ini adalah solusi jitu untuk menghadapi orang yang memusuhi kita… Bahkan bisa jadi ia yang tadinya membenci kita, dengan balasan perbuatan baik kita kepadanya, akan menjadikannya berbalik mencintai kita…
2. Memberi hadiah
Rasuulullaah bersabda:
تَهَادَوْا تَحَابُّوا
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, karena hal itu akan membuat kalian saling mencintai.”
(HR. Al Baihaqiy, hasan)
Dan sungguh Rasuulullaah telah mempraktekkan hal ini!
Berkata Shafwan bin ‘Umayyah:
“Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam pada Perang Hunain memberi harta rampasan kepadaku, padahal dia adalah orang yang paling saya benci. (Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam) tiada berhenti memberiku hingga beliau menjadi orang yang paling saya cintai.”
(HR Ahmad, Tirmidziy dengan sanad yang shahiih)
Anas bin Malik radhiya’l-lâhu ‘anh meriwayatkan:
“Rasulullah tidak pernah diminta sesuatu oleh yang baru masuk Islam, melainkan beliau memberikannya. Sungguh telah datang seorang peminta-minta kepada beliau. Nabi memberinya kambing dalam jumlah seperti antara dua bukit. Orang itu kembali pada kaumnya dan memberitahukan: “Hai kaumku, masuk Islamlah kalian, karena Muhammad suka memberi pemberian, seperti orang yang tidak takut miskin. Sungguh dahulunya, seseorang masuk Islam, tidak lain karena ingin dunia. Tapi tidak lama kemudian ia mendadak cinta kepada Islam melebihi dunia dan segala isinya.”
(HR. Muslim).
Maka pemberian hadiah ini, sungguh akan mendatangkan kecintaan dari orang lain… dan sungguh sangat akan bermanfaat terhadap dakwah islaam… terutama mengambil hati orang-orang kaafir, agar mereka masuk kedalam islaam…
3. Menyebarkan salam
Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim)
Umar ibn Al-Khattab berkata,
“Tiga hal, yang dapat memurnikan hubunganmu dengan saudaramu
- Memberikannya salam ketika engkau bertemu dengannya
- Memberikannya ruang untuk duduk
- Memanggilnya dengan panggilan yang sangat ia sukai”
- Memberikannya ruang untuk duduk
- Memanggilnya dengan panggilan yang sangat ia sukai”
Bagaimana tidak? Barangsiapa yang TAHU dan PAHAM arti salam… Maka ketika saudaranya mengucapkan salam padanya… maka akan timbul kecintaan dalam hatinya, karena saudaranya SEDANG MENDOAKANNYA…
Lihatlah dalam salam terdapat tiga doa (bagi yang mengucapnya secara sempurna) :
- Mendoakan keselamatan (Assalamu Alaikum = Semoga Keselamatan atasmu)
- Mendoakan Rahmat (Wa rahmatullah = Dan (limpahan) Rahmat Allåh)
- Mendoakan keberkahan (Wa barakaatuh = Dan (juga limpahan) Keberkahan [Allåh])
- Mendoakan Rahmat (Wa rahmatullah = Dan (limpahan) Rahmat Allåh)
- Mendoakan keberkahan (Wa barakaatuh = Dan (juga limpahan) Keberkahan [Allåh])
Maka tidak salah, Ibnu Hajar mengatakan,
“Memulai mengucapkan salam menunjukkan akhlaq yang mulia, tawadhu’ (rendah diri), tidak merendahkan orang lain, juga akan timbul kesatuan dan rasa cinta sesama muslim.”
(Fathul Bari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar