1

Sabtu, 27 Juli 2013

MENGHITUNG NIKMAT ALLAH ARRAHMAN



Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapatmenentukan jumlahnya.

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi MahaPenyayang.”(Al-Quran Al-KarimSurah An-Nahl [16]: ayat 18)Sesungguhnya kita tidak akan mampu menghitung nikmat Allah. Mengapatidak akan dapat menghitungnya ? Karena terlalu BESARNYA.... 

Segala puji bagi Allah, belum sempat bibir kita mengucap syukur kepada Allah ketika nikmat itu datang, maka datang lagi nikmat Allah yang lainnya. Betapa besarnya nikmat Allah. Sesungguhnya bagitu banyak Nikmat Allah yang dicurahkan kepada kita hamba-Nya, antara lain Nikmat Keimanan dan Keislaman, Nikmat Hidayah, Nikmat Kesehatan,Nikmat Harta dan Kesempatan, bahkan yang sering terlupakan hidup, kehidupan dan setiap mikrogram oksigen yang kita hirup untuk kehidupan kita  semuanya adalah Nikmat Allah Yang Maha Besar bagi kita hamba-Nya yang disayanginya...

Begitulah BESARnya kasih sayang Allah dan Nikmat serta Cinta-Nya bagi kita, pertanyaannya adakah kita membalas kasih sayang, Nikmat dan cinta Allah yang telah diberikannya kepada kita dengan senantiasa bersyukur dan beribadah kepada-Nya..Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui bahwa begitu KIKIR, PELIT, KEDEKUT-nya kita membalas Kasih Sayang, Nikmat dan Cinta-Nya walau hanya dengan seulas dan sepatah kata terlebih lagi tindakan nyata bahkan jangan berbagi bagi sesama, mengasihi diri sendiri dari Azab-Nya pun terkadang kita terlupa..رَبَّنا ظَلَمنا أَنفُسَنا وَإِن لَم تَغفِر لَنا وَتَرحَمنا لَنَكونَنَّ مِنَ الخٰسِرينَRabbana dzalamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lana kunanna minal khasirin.Wahai saudaraku, kita tidak akanmampu menghitung nikmat Allah. Mengapa
tidak bisa? Karena terlalu BESARNYA.... Segala puji bagi Allah, belum sempat
bibir kita mengucap syukur kepada Allah ketika nikmat itu datang, maka datang
lagi nikmat Allah yang lainnya. Betapa besarnya nikmat Allah.
BEBERAPA NIKMAT ALLAH :
[1] Diberikan anggota tubuh yang lengkap. Sebagian besar orang baru
menyadari kenikmatan ini setelah dikurangi oleh Allah. Nikmat anggota badan
ini, akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah.
[2] Diberikan kesehatan. Nikmat ini tidak bisa dinilai dengan uang. Jika
kita sakit, berlembar-lembar uang kita keluarkan. Dua kenikmatan yang
kebanyakan manusia lupa : sehat dan waktu luang.
[3] Nikmat harta. Orang yang bersyukur kepada Allah akan menggunakan harta
sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
[4] Nikmat Keamanan. Orang yang tidak mencampurkan keimanan dan kedholiman
maka baginya ‘keamanan’. Dengan
nikmat keamanan ini, kita bisa beribadah ataupun menuntut ilmu dengan perasaan
tenang.
[5] Hidayah beragama Islam dan nikmat iman. SUBHAANALLAH !!, ini adalah nikmat
yang paling besar. Mengapa demikian? Karena dengan nikmat ini kita bisa
membedakan kejahatan dan kebaikan, mana yang diperbolehkan oleh agama atau
manakah
yang tidak diperbolehkkan.
Namun, kebanyakan manusia itu dholim. Sedikit sekali manusia yang
bersyukur, mereka mengkufuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Katakanlah: ”Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu
pendengaran,
penglihatan dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
(Al-Quran Al-Karim Surah Al-Mulk [67]: ayat 23)
Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan perasaan bersyukur kepada Allah sehingga
mengantarkan kita untuk bersyukur kepada-Nya.
CARA MENUMBUHKAN PERASAAN SYUKUR :
[1] Merenung (bukan membayangkan).
[2] Lihatlah yang memberi nikmat, bukan besar kecilnya nikmat. Jika engkau
mendapatkan nikmat dari Allah, jangan lihat besar kecilnya nikmat, tapi
lihatlah yang memberi nikmat (Rabbul ’alamin).
[3] Lihatlah yang berada di bawah kita (kaitannya dengan nikmat)
[4] Ingatlah keutamaan syukur. Orang beriman yakin, jikalau bersyukur
kepada Allah, maka akan mendapatkan keutamaan.
[5] Sadarilah bahwa yang mampu memberikan hidayah untuk bersyukur hanyalah
Allah semata.
CARA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH :
[1] Hatinya tunduk, dan meyakini bahwa kenikmatan itu pemberian Allah. Hati
itu untuk ma’rifah (mengenal Allah) dan mahabbah (mencintai
Allah). Tanamkan dalam hati bahwa nikmat itu dari Allah semata.
[2] Lisannya memuji Allah. Jika diberi nikmat, maka hakikatnya itu adalah
nikmat dari Allah, maka pujilah Allah. Ucapkan pula, jazakumulloh khoiron
kepada orang yang
telah memberikan bantuan dan perbanyaklah menyebut nikmat-nikmat Allah. Hasan
al-Bashriy berujar, ”Perbanyaklah menyebut nikmat-nikmat Allah. Sesungguhnya
itu adalah kesyukuran.”
[3] Anggota tubuhnya melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dalam hal ini anggota
badan dijadikan
sebagai sarana untuk taat kepada Allah dan mencegah dari maksiat kepada-Nya.
Ketika Abu Hazim ditanya mengenai bentuk syukurnya anggota-anggota badan,
maka ia memberikan jawaban-jawaban. Syukurnya dua mata itu, jika melihat
kebaikan, sebarkanlah, dan jika melihat keburukan, tutupilah! Syukurnya dua
telinga itu, jika mendengar kebaikan peliharalah, dan jika mendengar keburukan
cegahlah! Syukurnya dua tangan, janganlah tangan itu digunakan untuk mengambil
barang yang bukan haknya, juga penuhilah hak Allah yang ada pada keduanya!
Syukurnya
perut, hendaknya makanan ada di bagian bawah, sedangkan yang atas dipenuhi
dengan ilmu. Syukurnya kemaluan, terdapat dalam firman Allah,
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri
mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini
tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas.
(Al-Quran Al-Karim Surah Al-Mu’minun [23]: ayat 5-7)
Syukurnya
dua kaki, jika kamu melihat seseorang yang shalih meninggal, kamu bersegera
meneladani amalannya; dan jika mayit orang yang tidak baik, kamu bersegera
untuk menjauhkan diri dari amal-amal yang dia kerjakan, kamu bersyukur kepada
Allah! Sesungguhnya
orang yang bersyukur dengan lisannya itu seperti orang yang memiliki pakaian
tetapi ia hanya memegang ujungnya, tidak memakainya. Maka ia pun tidak
terlindungi dari
panas, dingin, salju, dan hujan.

KEUTAMAAN BERSYUKUR KEPADA ALLAH
[1] Syukur adalah sarana menambah kenikmatan. Ali bin Abi Thalib ra. pernah
berkata, Sesungguhnya nikmat itu berkaitan dengan syukur dan syukur itu
berkaitan dengan mazid (penambahan nikmat), keduanya tidak bisa
dipisahkan, maka mazid dari Allah tidak akan terputus sampai terputusnya
syukur dari hamba.
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu
memberitahukan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu kufur (mengingkari nikmat-Ku), maka
sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih".
(Al-Quran Al-Karim Surah Ibrahim [14]:
ayat 7)
Allah
menjadikan tambahan bergantung kapada kesyukuran dan tambahan dari-nya adalah
tambahan yang tiada batas, sebagaimana syukur itu sendiri juga tiada batas.
[2] Syukur adalah sebab keridhoan Allah disebabkan pemanfaatan nikmat itu
sebagai sarana ibadah.
[3] Syukur menghalangi turunnya adzab. Sebagaimana diterangkan dalam
Al-Qur’an,
Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu
bersyukur dan beriman ?
Dan Allah adalah Maha Mensyukuri*) lagi Maha Mengetahui.
(Al-Qur’an Al-Karim Surah An-Nisaa’ [4]:
ayat 147)
Tatkala iblis – musuh Allah Subhanahu
wa Ta’ala – mengerti nilai syukur, bahwa ia merupakan maqam tertinggi dan
termulia, maka iblis pun mencanangkan tujuan akhirnya yaitu
mengusahakan terputusnya manusia dari bersyukur. Diterangkan bahwa iblis
berkata :
”Lalu aku akan mendatangi mereka dari
depan, dari belakang, dari samping kanan dan dari samping kiri. Sehingga Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan
mereka pada bersyukur (taat).”
(Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-A’raaf [7]:
ayat 17)
Dalam Surah Saba’ disebutkan bahwa orang-orang yang bersyukur itu sedikit.
“Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang pandai
bersyukur.”
(Al-Quran Al-Karim Surah Saba’ [34]: ayat 13)
Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengajarkan doa agar
diberikan taufik untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala, sebagaimana dalam hadits shahih diriwayatkan Imam Ahmad, Al-Hakim,
An-Nasa’iy, dan Imam An-Nawawy, Rasulullah memberikan nasihat kepada Mu’adz :
Demi Allah, aku benar-benar mencintaimu. Maka di setiap penghujung shalat
janganlah kamu lupa membaca “Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika
wa husni ‘ibaadatika” (Ya Allah, tolonglah aku agar selalu ingat kepada-Mu,
bersyukur kepada-Mu, dan baik ibadahku kepada-Mu).

Ya Allah Ya Tuhan kami, kami sungguh telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami maka niscaya kami termasuk golongan orang yang merugi.Ampunkan kami Ya Rabbana Sungguh kami adalah Hamba-Mu yang hina..Hanya Engkau-lah yang dapat menolong kami dan mengangkat derajat kami, Hanya kepada-Mu lah kami berharap...Audzubillahi minasysyaithonirrojim. 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.Hamdan syakirin, hamdan na’imin, hamdan yu’afi niamahu wayukafi mazidah. Ya Rabbana lakal hamdukamayambaghi liljalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthonik.
Ya Allah ya Tuhan kami, segala puji untukMu, pemelihara alam semesta. Segala puji atas karunia dan kenikmatan yang Engkau limpahkan kepada kami. Segala puji atas keagunganMu, segala puji atas kemuliaanMudan kekuasaanMu. Limpahkanlah shalawat dan salam kepaa junjungan kami nabi muhammad saw dan para pengikutnya sampai di akhir zaman.
Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasanah, waqina adzabannar.
Ya Allah Ya Tuhan kami, limpahkanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab api nerakaMu.
Allahummaghfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira. Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mu’minina mal mu’minat, alahyaai minum wal amwat, innaka ‘ala kullisyai’in qadir.
Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah kami, ampunilah kedua orang tua kami, ampunilahsaudara-saudara kami, kerabat, musllimin muslimat, mu’minim mu’minat baik yang masih ada maupun yang telah wafat. Kasih sayangilah kedua orang tua kami sebagaimana mereka telah menyayangi kamiwaktu masih kecil.
Rabbana hablana min azwajina wadurriyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqina imama. Robbi yidni ‘ilma warzuqni fahmah.
Ya Allah Ya Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami isteri, suami, anak-anak dan keturunan sebagai penyejuk mata dan penenang hati. Jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.
Allahumma arinal haqqa haqqa waryuqnatibaah waarinal batilabatila warzuqnaj tinabah.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar adalah benar dan berikan kepada kami kekuatan dn kemampuan untuk menjalankannya, serta tunjukkan bahwa yang salah adalah salah dan berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk meninggalkannya.
Rabbana dzalamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lana kunanna minal khasirin.
Ya Allah Ya Tuhan kami, kami sungguh telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami maka niscaya kami termasuk golongan orang yang merugi.
Rabbana latuzigh qulubana ba’da idzha daitaha wahablana minladunka rahmah, innaka antal wahhab.
Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau tunjukkan kebenaran cahaya NurMu kepada kami. Karuniakanlah rahmat dari sisiMu karena sesungguhnya Engkaulah pemberi rahmat.
Rabbanaghfirlana wali ikhwaninal ladzina sabaquna bil iman wala taj’al fi qulubina ghillalil ladzina amanu rabbana innaka raufurrahim.
Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman. Dan jangan Engkaubiarkan kekotoral mengisi hati kami. Sungguh Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Allahumma rabbana taqabbal minna shalatana wa du’aana innaka antassami’ulalim.
Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, terimalah permohonan kami. Sungguh Engkau Maha mendengar lagi maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sungguh Engkau maha penerima taubat serta Maha Pengayang.
Allahumma inna nas’aluka salamatan fiddin, wa’afiyatan fil jasadi, waziyadatan fil ilmi, wabarokatan fir rizki, watawbatan qablal mawt, warahmatan indal mawt, wamaghfiratan ba’dal mawt. Allahumma hawwin ‘alayna fi sakaratil mawt, wa najata minannari, wa afwa indal hisab.
Ya Allah ya Tuhan kami, kami mohon keselamatan agama, kesehatan jasmani, bertambahnya ilmu dan berkah rizki, dapat bertaubat sebelum mti, mendapat rahmat ketika mati, dan memperoleh ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami paa gelombang sakaratul maut. Bebaskanlahkami dari azb nerakaMu dan memperoleh ampunan ketika kami dihisab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar