1

Kamis, 23 Mei 2013

PILIHAN MENJADIKAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA KELUH KESAH ATAU MEDIA DAKWAH


Siapa yang tak kenal dengan situs jejaring sosial facebok Atapun Twitter. orang-orang yang tinggal di kota, sampai yang tinggal di pelosok desa mengenal dengan jelas apa itu facebook. ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari situs jejaring sosial ini. diantaranya, mencari teman-teman lama yang sudah lama tak bertemu. caranya tinggal mengetikan nama dari teman yang kita maksud. kalau beruntung, kita pasti bisa menemukan teman yang kita search itu. 

Manfaat lain yang bisa kita dapatkan adalah, bisa menjalin tali silaturahmi dengan orang lain lewat dunia maya. mungkin, sobat semua bisa menambahkan keuntungan yang lainnya :). bisa dikatakan facebooktelah menjadi trend dalam pergaulan sekarang ini. kalau ada orang yang tak punya akun facebook. kesannya ketinggalan jaman, alias tidakupdate terhadap perkembangan jaman. menurut sumber yang saya baca di internet, Indonesia berada di urutan ke 3 dengan jumlah pengguna terbanyak. kira-kira mencapai kisaran pengguna mencapai 24,1 Juta orang. dari mulai pengguna, berumur 10 ke atas tahun sampai yang berumur 50 Tahun ke atas.


Tak dipungkiri bahwa media jejaring sosial saat ini telah menjadi suatu fenomena yang sangat digandungi oleh masyarakat. Facebook adalah salah satu dari media jejaring sosial yang sangat digemari dibanding yang lain, seperti twitter, foursquare, google+, atau friendster.

Banyak dari masyarakat menggunakan media jejaring sosial sebagai ajang tali silaturrahmi atau pertemanan, karena sejatinya memang itu tujuan pembuatannya. Namun seiring perjalanan waktu, keguanaan dari media facebook misalnya, telah banyak mengalami perkembangan. Karena lewat facebook, seorang yang memiliki jiwa marketing dapat melakukan trik-trik jualannya di media tersebut. Ada juga yang menjadikan facebook sebagai ajang dakwah untuk mengajak teman-temannya melakukan kebaikan. Namun, ada pula yang menjadikan facebook tempat berkeluh kesah.

Aktivitas dominan yang biasa dilakukan oleh pemilik akun facebook. tentunya menulis status di dinding tentang apa yang kita pikirakan, rasakan atau pun menulis kejadian yang kita alami. secara tidak langsung ketika kita menulis status, kita telah mengijinkan orang lain (teman facebook) mengetahui sesuatu yang kita pikirkan. hingga tanpa disadari muncul ego "liat status gue dong, dan jangan lupa kalau bisa kasih komen juga ya..." status facebook bisa menjadi berkah, jika yang kita tulis adalah status yang positif. misalnya status dakwah, kata-kata inspirasi atau semangat. tapi, dari pengalaman yang saya temui. ada beberapa teman di facebook. selalu menulis status 'keluh kesah'. misalnya menulis status "Aduh panas banget sih hari ini.","waduh hujan, gagal deh rencana gue malming (malam mingguan).","ichh.. bete banget hari ini." kalau di hitung-hitung status keluh kesah, jumlahnya banyak. namun anehnya, jumlah status syukur kalau dihitung-hitung jumlahnya sedikit. status di facebook bentuk lain dari ekspresi diri dari penulisnya.

Setiap saat para facebooker meng-update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook:

Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya…?”–kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “mau ditemanin? Dijamin puas deh…”

Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa….habis malam jumat ya begini…” kemudian komen-komen nakal bermunculan…

Ada yang menulis “bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi…”, –kemudian komen-komen pelecehan bermunculan

Ada pula yang komen di wall temannya “ eeeh ini si anu ya …., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu…” –lupa kalau si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis

Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “habis minum jamu nih…, ada yang mau menerima tantangan?’ –langsung berpuluh-puluh komen datang

Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit…”

Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget…bakal tidur pake dalaman lagi nih!”

Dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya.

Hal itu, sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitivitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya ditutup dan tidak perlu ditampilkan. Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru saja di-upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek…padahal sebagian besar yang di dalam foto tersebut sudah berjilbab

Ada seorang karyawati meng-upload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman-teman prianya bergandengan dengan ceria. Ada pula seorang pria meng-upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang

Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah, yaitu Muhammad SAW, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya. Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah r.ha, “ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Istri tercinta, sang humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab “ Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasul dengan senyum teduhnya berkata “baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah.

Ingatlah Abdurahman bin Auf r.a mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya, maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, “Malu itu sebahagian dari iman”. (Bukhari dan Muslim).    

Sebenarnya fenomena seperti ini (keluh kesah pada status facebook). sudah di kabarkan oleh Allah 14 abad yang lalu. dan Allah mengabadikannya dalam surat Al-Ma'arij ayat 19-20 'Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah.'  betapa banyak aktivitas berkeluh kesah, yang dilakukan oleh para pengguna facebook. dan aktivitas itu, kelak akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat (Qaaf : 18) "Tidaklah seorang mengucapkan satu ucapan kecuali padanya ada malaikat yang mengawasi dan mencatat." semoga kita dijauhkan dari perkara mengucapkan kata-kata (menulis status) yang tak bermanfaat. yuk, kita sama-sama berusaha menjadikan facebook sebagai media yang penuh manfaat.  juga menjadikan facebook sebagai media ibadah pada-Nya, seperti menulis status dakwah (kutipan ayat Al Qur'an, hadist) dan status yang memberikan inspirasi bagi orang lain.
acebook Sebagai Media Dakwah, menjadi sangat relevan dan dibutuhkan untuk dunia sekarang ini, kita bisa saling ber-Amar Makhruf dan ber-Nahi Mungkar secara cepat dan sesuai dengan akar permasalahan, bahkan banyak artikel pengetahuan Ilmu Agama yang bisa kita sebarkan secara Multi Level, dan sangat cepat secara Uptoday lewat media ini. 

Facebook termasuk masalah kontemporer yang tidak ada dalilnya secara khusus. Namun, bila kita telaah kaidah-kaidah fiqhiyyah yang telah mapan, dapat kita temukan beberapa argumentasi yang menunjukkan hukum asal penggunaan Facebook adalah boleh, yaitu bahwa asal semua urusan dunia adalah boleh sampai ada dalil yang melarangnya dan asal semua ibadah adalah terlarang sampai ada dalil yang mensyari’atkannya. Sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam: “Apabila itu urusan dunia kalian maka itu terserah kalian, dan apabila urusan agama maka kepada saya.” (HR. Ibnu Hibban – Sanadnya Shohih sesuai Syarat Muslim).

Maka tepatlah jika Facebook dan Twitter digunakan untuk mengamalkan pesan Nabi “Sampaikan dariku Walau satu Ayat” secara benar dan tepat sesuai kondisi zamannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Nasrun minallah Wathun Qoriib.

dari Beberapa Sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar